SELAMAT DATANG DI BLOG KELUARGA KAMI

MY MEORIES

Selasa, 18 Mei 2010

BPRS BHAKTI SUMEKAR HARUS ADA DI SELURUH KECAMATAN KABUPATEN SUMENEP

PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR - SUMENEP


VISI PT. BPRS Bhakti Sumekar
Terwujudnya masyarakat Sumenep yang makin sejahtera dengan dilandasi nilai – nilai dan budaya

Misi PT. BPRS Bhakti Sumekar
Intermediasi pelaku ekonomi yang berlebih dengan yang kurang permodalan berdasarkan syari’ah
Membantu melaksanakan pemberdayaan pengusaha ekonomi kecil dan menengah
Mengupayakan Meningktan Pendapatan Asli Daerah

Seiring dengan dikeluarkannya Undang – Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah dan peraturan Pemerintah  No. 25 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, maka kewenangan aotonom saat ini telah diserahkan kepada daerah. Kewenangan tersebut mencakup penaganan segala urusan rumah tangga daerah sebagai lembaga berikut perangkatnya.
Dalam rangka meningkatkan dan memdayagunakan potensi ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Pemerintah sumenep sangat memerlukan peran lembaga keuangan yang diharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut.
Maka berdirilah PT. BPRS Bhakti Sumekar – Sumenep, yang disahkan dalam sebuah Peraturan Daerah ( PERDA ) Nomor 6 Tahun 2003 Tanggal 31 – 07 – 2003 tentang Pendirian PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah Bhakti Sumenep dengan mengalokasikan dana APBD Sumenep.

Dengan susunan pengurus :
Ketua Dewan Pengawas Syari’a : KH. Mohammad Ramdlan Siraj,SE Anggota Dewan Pengawas Syari’a : KH. Mohammad Ishomuddin Komisaris utama : H. Fen A. Effendi Said,SE,Msi,MM Komisaris Anggota : Drs. Mohammad Toha,Msi Direktur utama : Drs.Ec H. Abdus Sukkur Direktur : Sanusi Anwar,SE

Dalam perjalannya BPRS tidak selalu mulus, pada tahun 2008 terjadi kasus dugaan adanya penyimpangan di tubuh BPRS Sumenep itu, kasus dugaan penyimpangan pencairan dana di tubuh Bank Perkreditan Rakyat Sumekar (BPRS) Sumenep yang mendudukkan mantan kepala kantor pengelolaan kekayaan dan aset daerah, Moh. Toha, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kbupaten Sumenep, Ahmad Masuni dan Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Abdus Syukur.

Sampai saat ini PT. BPRS Bhakti Sumekar telah membuka layanan kas di 5 tempat lain :
Pasar Anom sumenep, Pasar Kecamatan Lenteng, Pasar Bangkal Sumenep,Pasar Kecamatan Bluto dan Pasar Kecamatan Ambunten,  1 kantor Cabang di Kabupaten Pamekasan. Dan pada tahun 2010 dibuka kantor kas baru di guluk – guluk.
Kabupaten Sumenep dengan 28 Kecamatan, 19 Kecamtan Daratan,9 Kecamatan Kepulauan,dan 4 Kelurahan wilayah daratan.
Pemerintah Kabupaten Sumenep diharapkan mengajak kalangan perbankan dan menyerukan PT. BPRS Bakhti Sumekar  Segera menutup Cabang yang dipamekasan karena manfaatnya tidak dirasakan masyarakat Sumenep,Seharusnya  membuka Pelayanan Kas di setiap Kecamatan serta Cabang untuk daerah Kepulauan, karena  yang digunakan adalah APBD Sumenep harus  memdayahgunakan potensi ekonomi daerah dan memberikan mamfaat bagi masyarakat walaupun dalam rangka meningkatkan pendapatan Asli Daerah ( PAD ), hal ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat saat pelaksanaan Reses Anggota DPRD Kabupaten Sumenep Periode 2009 – 2014.

Pemkab Sumenep diharapkan mengajak kalangan Perbankan dan menyerukan kepada PT.BPRS Bhakti sumekar ,untuk
Menyediakan pinjaman dana likuiditas kepada lembaga keuangan dalam menyalurkan kredit produktif kepada UMK.
Meningkatkan kegiatan ekonomi sektor riil UMK sehingga dapat membuka lapangan kerja yang luas, meningkatkan nilai tambah produk, peningkatan daya beli masyarakat, dan meningkatkan pendapatan UMK, serta menurunkan angka kemiskinan. Pemberdayaan UMKMK hanya dapat tercapai dengan kerja keras perintah bersama para pelaku ekonomi dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu sinergi antar-berbagai unsur itu perlu lebih ditingkatkan. hal in sesuai dengan Visi Kabupaten Sumenep “Terwujudnya Masyarakat Sumenep yang sejahtera dengan nilai - nilai agama dan budaya”.
Perlu jadi perhatian serius Pemkab Sumenep, Pembangunan Suramadu sebagai jembatan penghubung ini mempunyai implikasi yang sangat luas, khususnya terhadap percepatan pembangunan Madura dalam segi; (1) peningkatan kemampuan pembangunan daerah, (2) peningkatan peluang investasi, (3) optimasi pemanfaatan sumber daya alam, (4) perubahan pemanfaatan ruang, (5) kebutuhan infrastruktur, serta (6) perkembangan sosial ekonomi masyarakat local.
Jembatan Suramdu  akan berdampak pada masyarakat yang pandai memanfaatkan peluang sebagai kunci memulai usaha. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan souvenir khas Madura kepada para wisatawan yang datang ke Madura seperti batik Madura, hiasan dinding berupa cambuk dan celurit khas Madura, ukiran khas Madura, miniatur kapal rakyat Madura dan yang lainnya. Sehingga Peran perbankkan sangat diharapkan sekali baik dalam pembiayaan dan pembinaan mitranya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar