SELAMAT DATANG DI BLOG KELUARGA KAMI

MY MEORIES

Senin, 21 Juni 2010

Komisi B Nilai Salah Perencanaan Kerusakan Break Water dan PPI Pasongsongan

http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165549[ Senin, 21 Juni 2010 ]
Komisi B Nilai Salah Perencanaan
Kerusakan Break Water dan PPI Pasongsongan

PAJAGALAN-Komisi B DPRD Sumenep menilai pembangunan break water (BW) di areal PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Kecamatan Pasongsongan salah perencanaan. Itu, terlihat dari kondisi kerusakan proyek yang rusak parah sebelum digunakan. Padahal, biaya yang digunakan mencapai miliaran rupiah.

Hal itu diungkapkan beberapa personel komisi B setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke BW dan PPI pekan lalu. Tentu saja, mereka geleng kepala melihat pembangunan proyek BW dan PPI. Maklum, banyak sekali kerusakan BW. Sehingga, operasionalisasi PPI yang diharapkan membantu nelayan setempat tidak sesuai rencana.

Bahkan, jangankan dioperasikan, kondisi PPI malah dibiarkan mangkrak. Tak heran, proyek yang telah dibangun dengan sistem berkelanjutan itu hingga kini belum juga bermanfaat. "Bagaimana bisa digunakan kalau kondisinya masih seperti itu," ujar Suroyo, salah satu anggota komisi B kepada koran ini.

Anggota komisi B lainnya, Wiwid Harjo Judanto mengungkapkan, dari sekilas kunjungannya ke BW dan PPI, ada kesan kesalahan perencanaan. Itu terlihat dari tidak adanya prediksi soal gelombang laut yang ada di sekitar lokasi. Padahal, gelombang laut itu yang sering dijadikan alasan penyebab kerusakan BW.

"Ada penjelasan dari pihak terkait, katanya akibat ombak 6 meter. Sebelumnya, tidak pernah disangka akan ada ombak besar. Ini kan mengindikasikan tidak adanya perencanaan matang," paparnya.

Sehingga, sambung kader Partai Demokrat ini, temuannya itu bisa dipastikan bukan akibat alam belaka. Melainkan, adanya indikasi human error sejak perencanaan.

Mengenai hal ini, sebenarnya pernah dijawab oleh Gunawan selaku kasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur. Dia mengatakan, design yang digunakan dalam pembangunan BW dengan menggunakan design 2.000 dengan asumsi tinggi gelombang 2 hingga 3 meter.

"Sayangnya, perkiraan tersebut meleset, ternyata gelombang mencapai 5 hingga 6 meter yang diakibatkan dari global warming," katanya beberapa bulan lalu.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumenep Salimin W. yang dikonfirmasi soal operasionalisasi PPI, belum bisa memastikan. Malah, Salimin mengatakan, pihaknya menunggu dana tambahan untuk pembangunan. "Mungkin di PAK nanti, karena memang dibutuhkan agar bisa segera beroperasi," katanya melalui saluran telepon kemarin (20/6).

Pembangunan BW itu berada di sekitar PPI dengan sumber dana dari DAK, APBD Sumenep dan APBD Jatim 2009. Rinciannya, pekerjaan revetment PPI senilai Rp 1,1 M dan pembangunan break water PPI senilai Rp 2,5 M. Sedangkan sumber dana APBD Jatim sebesar Rp 14.253.178.000 untuk lanjutan pembangunan PPI. (zid/rd)http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=165549