Kelembutan merupakn gambaran hati yang tulus serta cinta yang besar terhadap sesama manusia. Internalisasi sikap ini justru membuat seseorang peduli terhadap perasaan orang lain. Kepedulian terhadap orang lain bersumber dari empati yang mendalam banyak ahli etika mengaitkan sikap etis ini dengan sifat ramah, sopan, dan sederhana dalam relasi sosial. Artinya orang yang lembut hati menunjukkan kebaikan dan sopan santun serta kesederhanaan di hadapan sesamanya.
Orang yang menginternalisasikan sikap ini terlihat dalam kesabaran,ketabahan, dan kehati – hatian dalam menghadapi masalah atau keadaan. Saat berhadapan dengan semua hal, ia tidak tergopoh – gopoh, melainkan berusaha efek keputusannya. Sikap ini memang tidak terlepas dari kondisi batin seseorang. Orang yang memiliki sikap ini, menurut Ariestoteles, mampu hidup bahagia, karena sikap rakus, gila kekuasaan, gila hormat, dan gila harta menjauh. Ia, justru menjaga jarak dari semua hal tersebut dan mampu mengendalikan hasratnya.